Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka

Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka - Hallo sahabat WAH KABAR, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Aneh, Artikel Artist, Artikel Berita, Artikel Celebrities, Artikel Gossip, Artikel Hari Ini, Artikel Kabar, Artikel News, Artikel Singapore, Artikel Socialita, Artikel Today, Artikel Unik, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka
link : Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka

Baca juga


Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka



BERITA NASIONAL - Bayi cantik itu terbangun. Tangan mungilnya merespons. Dadanya terlihat bergerak, begitu juga kedua kakinya. Namun kepalanya tak sedikit pun bergeser, Matanya tak terbuka karena kelopak sudah tertutup.

Hidrosefalus telah mendera  Filia Fredelina Legoh. Ukuran kepalanya membesar tak terkendali. Hal itulah yang membuat kelopaknya terdesak sehingga matanya tak bisa terbuka dan tenggelam di kulit raksasa itu.

Kedua telinganya seakan jatuh ke bahu. Urat nadinya tampak jelas karena terdesakoleh pembesaran Hidrosefalus."Dia kadang tertawa,'' ujar Gita Samola (22), ibu Filia saat kompas .com  mendatangi rumah mereka ,Jumat (9/6/2017).

Rumah sederhanadi kelurahan Wewelan, lingkungan 1, Kecamatan Tandano Barat, Minahasa itu di tinggali bersama suaminya, Sarano Lengoh (25). Mereka menikah pada 2013. Sarano bekerja sebagai petugas SPBU.

''Filia lahir 4 Juni tahun lalu, tidak ada tanda - tanda keanehan saat lahir. Tapi dia lahir prematur 8 bulan,''tutur Gita. Sewaktu hamil, Gita rajin memeriksakan kandungan, termasuk dua kali suntik  imunisasi. Hanya saja sewaktu dekat melahirkan, Gita terkena  gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Namun setelah berobat, gatal-gatal itu sembuh.

Filia lahir di klinik dan di tangani oleh bidan. Karena premature, bayi itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Gunung Maria di Tomohon. Lalu di rujuk kembali ke Rgumah Sakit Tondano karena di inkubator  RS Gunung Maria pada waktu itu penuh.

Selama satu bulan di inkubator, Filia sering kejang-kejang. Setelah bayinya dirawat di inkubator, Gita dan Sarano membawanya pulang. Saat dibawa untuk imunisasi, petugas medis curiga dengan diameter kepala Filia yang tak normal. Mereka kemudian membawa Filia ke rumah sakit  Prof Kandaow Malalayang  dan diputuskan di opname selama sebulan.

''Opname disana. Ada dokter saraf yang di sarankan di operasi. Tapi karena kami belum siap  jadi belum di operasi. Tapi dokternya tidak datang - datang  lagi sampai kami keluar rumah sakit,''ucap Gita.

Sejak keluar rumah sakit hingga sekarang Filia belum pernah lagi  di bawa berobat. Kepalanya terus membesar tanpa terkendali.

''Sedih melihatnya, dia tak bisa apa-apa lagi. Setiap hari hanya begitu.  Tapi dia mau makan kalau di suapi. Minum susu dan menyusui juga,''kata Gita. Lima hari lalu, Filia genap setahun. Keluarga mereka mengelar ibadah syukur. Dekorasi harti ulang tahun masih tergantung di dinding kamarnya. Entah apakah Filia bisa merasakan itu.  Tapi bayi itu hanya pasrah terbaring di kasur yang di gelar di lantai tanpa tempat tidur.

''Sudah tidak mampu mengangkatnya. Berat sekali, jadi kalau mau di pindahkan harus dua orang,''ujar Gita. Penghasilan suaminya yang hanya cukup untuk menopang hidup sehari-hari membuat mereka menunggak iuran BPJS kesehatan sudah beberapa bulan ini.

"Jika ada tergerak untuk membantu, kami sangat berterimah kasih. Tak tega melihat dirinya dengan kondisi seperti itu,''harap Gita. Menurut Gita ada yang datang dari kelurahan, tapi cuma foto-foto dan setelah itu ngak ada kabar.

''Kemarin ada komunitas sosial datang bawa donasi. Puji Tuhan, mereka membawa bantuan keperluan Filia,''kata Gita. Kelompok yang dimaksud adalah komunitas  Sosiallady Sulut (KSL). Mereka datang membawa mekanan sehari-hari, susu dan pakaian.

''Kami juga membantu seberapa yang kami berikan buat menambah biaya pengobatan,''ujar ketua Sulut, Priska Igir.


Demikianlah Artikel Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka

Sekianlah artikel Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka dengan alamat link https://wahkabar.blogspot.com/2017/06/derita-hidrosefalus-kepala-bayi-filia.html

Subscribe to receive free email updates: