Judul : Aksi Ojol, Menuai Rekom dari Komisi I DPRD Batam
link : Aksi Ojol, Menuai Rekom dari Komisi I DPRD Batam
Aksi Ojol, Menuai Rekom dari Komisi I DPRD Batam
Tuntutan Aksi Gojek Batam di Teras DPRD Batam |
BATAM I KEJORANEWS.COM :Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam, Utusan Sarumaha menyampaikan bahwa keadaan sangat mendesak, dan harus terdapat simbiosis mutualisme antara Gojek Indonesia (GI) dan driver Gojek/Ojek Online (Ojol) Batam. Hal itu disampaikannya pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), mengenai program Bersatu kita kuat (Berkat) Gojek, di ruang rapat Komisi I DPRD kota Batam, Batam Centre - Batam. Senin, (13/7)
"Kami menilai ada situasi yang mendesak saat ini, maka demi menjaga kondusifitas, program Berkat dan lain-lain yang sudah dilaksanakan selama ini, kami mohon segala hormat supaya dievaluasi dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Kalau ini tidak di indahkan, kami tentu akan mengagendakan kembali dengan catatan akan merekomendasikan untuk dilakukan pembekuan," terangnya usai memimpin RDPU.
Perwakilan Gojek Indonesia |
Sebelumnya dalam RDPU, mewakili Driver Gojek Batam, Rizky menyampaikan awalnya skema/program Insentif di tahun 2017, dengan capaian 14 poin memperoleh Rp 400 Ribu. Namun di tahun-tahun berikutnya berkurang pendapatan hingga memperoleh Rp 60 Ribu.
Sekarang, setelah diganti dengan program Berkat mulai dari tanggal 3 Juli, mitra driver harus mengikuti ketentuan dan syarat harus mengumpulkan minimal 14 poin, berlaku dari jam 08.00 WIB sampai 20.00 WIB, Performa minimal 75%, baru memperoleh pendapatan senilai Rp 100 Ribu.
"Diberlakukannya program ini mitra driver yang mendapatkannya bisa di hitung jari. Kami minta di kembalikan ke program awal, selanjutnya biaya aplikasi senilai 20% di turunkan, serta penghapusan biaya aplikasi bagi pelanggan/customer. Contoh, setelah mendapat orderan dari pelanggan Rp 10 Ribu, kita mendapat Rp 8000 setelah di potong biaya aplikasi oleh GI. Dan biasanya kita mendapatkan tips dari customer sekarang tidak ada lagi, semenjak dikenakan biaya bagi konsumen," terangnya.
"Setiap ada perubahan kebijakan program, harus melibatkan driver, sebagai mitra kerja. Karena selama ini, mereka mengeluarkan kebijakan berdalih karena sudah keputusan dari pusat. Kami minta kedepan semua dilibatkan termasuk Pemerintah biar sama-sama enak," jelasnya kepada Komisi I DPRD Batam.
Menanggapai hal tersebut, Relations Regional South Of Sumatera PT Gojek Indonesia, Kenn Lazuardhi Syarnubi mengatakan secara nasional, GI terdapat beberapa pelayanan berhenti operationalnya, kena dampak dari pandemi Covid-19. Perusahaan patuh dan mendukung segala bentuk regulasi yang sudah di keluarkan pemerintah baik di daerah maupun kota.
"Program Berkat ini kita memberikan kepastian, menjamin pendapatan Rp 100 ribu, dengan minimal 14 poin, memang sebenarnya banyak kurangnya dan mungkin bukan jawaban. Tetapi nilai insentif yang kita berikan kepada rekan-rekan driver agar GI tetap bisa bertahan," katanya.
"Diberlakukannya program ini mitra driver yang mendapatkannya bisa di hitung jari. Kami minta di kembalikan ke program awal, selanjutnya biaya aplikasi senilai 20% di turunkan, serta penghapusan biaya aplikasi bagi pelanggan/customer. Contoh, setelah mendapat orderan dari pelanggan Rp 10 Ribu, kita mendapat Rp 8000 setelah di potong biaya aplikasi oleh GI. Dan biasanya kita mendapatkan tips dari customer sekarang tidak ada lagi, semenjak dikenakan biaya bagi konsumen," terangnya.
"Setiap ada perubahan kebijakan program, harus melibatkan driver, sebagai mitra kerja. Karena selama ini, mereka mengeluarkan kebijakan berdalih karena sudah keputusan dari pusat. Kami minta kedepan semua dilibatkan termasuk Pemerintah biar sama-sama enak," jelasnya kepada Komisi I DPRD Batam.
Menanggapai hal tersebut, Relations Regional South Of Sumatera PT Gojek Indonesia, Kenn Lazuardhi Syarnubi mengatakan secara nasional, GI terdapat beberapa pelayanan berhenti operationalnya, kena dampak dari pandemi Covid-19. Perusahaan patuh dan mendukung segala bentuk regulasi yang sudah di keluarkan pemerintah baik di daerah maupun kota.
"Program Berkat ini kita memberikan kepastian, menjamin pendapatan Rp 100 ribu, dengan minimal 14 poin, memang sebenarnya banyak kurangnya dan mungkin bukan jawaban. Tetapi nilai insentif yang kita berikan kepada rekan-rekan driver agar GI tetap bisa bertahan," katanya.
"Sebenarnya kita hanya sebuah aplikasi, dan masa pandemi ini semakin berat tantangannnya. Untuk itu kita belum bisa untuk melakukkan penghapusan program Berkat tersebut. Dan terkait pemilik dan penghasilan GI, Gojek lahir dan dikelola oleh orang Indonesia, untuk lebih detailnya bisa di cek di internet," jelasnya.
Berikutnya, Manager Operational GI Batam, Alfyan mengatakan terkait sosialisasi yang pihaknya lakukan adalah hasil dari keputusan pusat, informasi program Berkat masuk pada tiga hari sebelum penerapan (H-3) dan baru bisa disampaikan kepada driver H-1.
Berikutnya, Manager Operational GI Batam, Alfyan mengatakan terkait sosialisasi yang pihaknya lakukan adalah hasil dari keputusan pusat, informasi program Berkat masuk pada tiga hari sebelum penerapan (H-3) dan baru bisa disampaikan kepada driver H-1.
"Sosialisasi, kami lakukan melalui kegiatan Kopi darat (Kopdar)/bertemu langsung. Karena masa pandemi kami harus melakukan secara online, di web sosial media, dan pada saat itu kami mohon maaf tidak bisa semua mitra driver mengetahui. Sebenarnya kami sangat terbuka dan tidak menutup diri," terangnya.
Ditempat yang sama, masih dari perwakilan dari PT GI, Dedi mengatakan aplikasi GI, ada 3 mesin yang berbeda pertama digunakan oleh mitra driver, konsumen, dan custumer/penjual makanan, minuman dll.
Ditempat yang sama, masih dari perwakilan dari PT GI, Dedi mengatakan aplikasi GI, ada 3 mesin yang berbeda pertama digunakan oleh mitra driver, konsumen, dan custumer/penjual makanan, minuman dll.
Mesin ini, membutuhkan biaya untuk pemeliharaan, dan selain itu untuk menjamin keamanan mitra maupun konsumen dalam bentuk asuransi, untuk itulah terkait dikenakannya tarif Rp 1000 kepada pelanggan dan lainnya.
"Program Berkat ini, akan kami evaluasi secara berkala, dimana program ini di seting untuk di evaluasi berdasarkan bagaimana pelaksanaan di daerah, dan aspek-aspeknya banyak yang harus di pertimbangkan tidak hanya dari satu sisi saja, termasuk mitra, customer. Untuk itu, mitra jalani dulu, pahami dulu," ungkapnya.
Anggota Komisi I DPRD Batam |
Selanjutnya Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kota Batam, Syafrul Bahri menyampaikan terkait program Berkat ini, pihaknya kalau tidak diundang Komisi I DPRD Batam, tidak akan tau adanya program tersebut.
"kami disini selaku dinas perhubungan terkait program apa saja, tolong untuk dapat di koordinasikan sama kami, kepada pengusaha aplikator mari sama-sama kita menjaga kondusifitas kota Batam, agar tidak terjadi pertikaian. Kami berpedoman dari aturan yang berlaku, terkait perubahan tarif kami akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi," terangya.
"kami disini selaku dinas perhubungan terkait program apa saja, tolong untuk dapat di koordinasikan sama kami, kepada pengusaha aplikator mari sama-sama kita menjaga kondusifitas kota Batam, agar tidak terjadi pertikaian. Kami berpedoman dari aturan yang berlaku, terkait perubahan tarif kami akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi," terangya.
Terkait legalitas perusahaan, Kabid DPM PTSP Batam, Resa Marlinda menyampaikan Gojek Indonesia/PT.Aplikasi Karya Anak Bangsa ini, kewenangannya ada di Provinsi, jadi PTSP Batam tidak punya kewenangan mengecek ijinnya ini.
Setelah mendengar penyampaian peserta rapat, Anggota Komisi I DPRD Batam, Safari Ramadhan menyampaikan terkait kebijakan yang di ambil berlaku secara nasional, atau hanya khusus di Batam saja, dan apakah program ini sudah mengacu pada perundang-undangan di Kementerian apakah itu Perhubungan.
Setelah mendengar penyampaian peserta rapat, Anggota Komisi I DPRD Batam, Safari Ramadhan menyampaikan terkait kebijakan yang di ambil berlaku secara nasional, atau hanya khusus di Batam saja, dan apakah program ini sudah mengacu pada perundang-undangan di Kementerian apakah itu Perhubungan.
"Program baru ini, tidak bisa ditetapkan begitu saja tanpa sosialisasi. Saya meminta untuk tidak diterapkan di kota Batam," tegasnya.
Berikutnya, Anggota Komisi I DPRD Batam, Tohap Erikson menyampaikan bahwa dengan keutungan mencapai triliunan rupiah, kiranya perusahaan GI untuk merasa peduli dan memperhatikan mitranya.
Memang benar, masa pandemi ini berpengaruh pada dunia usaha, tapi lebih berpengaruh pada driver yang ada di lapangan. Sementara GI ini sebuah sistem tidak mempekerjakan orang langsung kelapangan.
Menurutnya, mitra driver inilah yang menghasilkan pendapatan yang di berikan kepada GI. Belum lagi dari sisi marketing, driver ini juga membantu GI, dengan jacket yang mereka pakai yang mana dibeli sendiri, sementara kalau iklan berjalan pertahun saja bisa mencapai puluhan juta.
Menurutnya, mitra driver inilah yang menghasilkan pendapatan yang di berikan kepada GI. Belum lagi dari sisi marketing, driver ini juga membantu GI, dengan jacket yang mereka pakai yang mana dibeli sendiri, sementara kalau iklan berjalan pertahun saja bisa mencapai puluhan juta.
"Dikatakan ini adalah karya anak bangsa berbuatlah untuk anak bangsa. Tolong sampaikan kepada pusat ada rasa sedikit peduli, terkait aturan-aturan di perhatikan," pungkasnya dari Fraksi PDI Perjuangan.
Andi Pratama
Demikianlah Artikel Aksi Ojol, Menuai Rekom dari Komisi I DPRD Batam
Sekianlah artikel Aksi Ojol, Menuai Rekom dari Komisi I DPRD Batam kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Aksi Ojol, Menuai Rekom dari Komisi I DPRD Batam dengan alamat link https://wahkabar.blogspot.com/2020/07/aksi-ojol-menuai-rekom-dari-komisi-i.html