Judul : Gelar Ngopi, Penyuluh PAI Kepri Mengajak Pegawai Kemenag Berkurban
link : Gelar Ngopi, Penyuluh PAI Kepri Mengajak Pegawai Kemenag Berkurban
Gelar Ngopi, Penyuluh PAI Kepri Mengajak Pegawai Kemenag Berkurban
Tausiyah di Gedung Aula Bintan |
BINTAN I KEJORANEWS.COM : Penyuluh Agama Islam (PAI) Kepri, Slamet mengajak para pegawai Kementerian agama (Kemenag) Bintan untuk melakukan kurban yang hanya dilaksanakan sekali dalam setahun. "Bukan hanya aliran darah. Namun, bulu hewan yang kita kurbankan akan dihitung sebagai pahala atas keikhlasan kita beribadah kurban," terangnya.
Hal tersebut disampaikannya pada kegiatan rutin Ngopi (Ngobrol perkara iman) terkait pengetahuan agama di tengah pandemi Covid-19, di Gedung Aula, Bintan - Kepulauan Riau ( Kepri). Jum'at, (24/07/2020)
Ia melanjutkan bahwa terdapat dua momen penting di balik hari Iduladha yaitu, momen ibadah sunnah 10 hari bulan Dzulhijjah dan peristiwa Kurban. Dan hari ini sudah memasuki 3 Dzulhijjah, manfaatkan untuk melaksanakan ibadah sunnah.
"Seperti yang kita ketahui, jika tidak ada pandemi, orang tua kita dan umat muslim dari seluruh dunia pada saat ini sudah berada di Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, namun Allah SWT berkehendak lain dan demi kemaslahatan umat maka diputuskan tidak memberangkatkan haji tahun ini," terangnya.
"Berkaitan dengan Kurban, kita diingatkan kembali dengan peristiwa bersejarah yaitu bagaimana dulu Nabi Ibrahim As. diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail As. yang masih kecil. Namun, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, setelah diwahyukan dalam mimpi sebanyak 3 kali, ia tetap menjalankan perintahNya tersebut,"
Peristiwa ini dapat menjadi pedoman tentang bagaimana mengimplementasikan makna Kurban dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu keikhlasan, ketaatan, kepercayaan, dan sifat berserah diri kepada Allah SWT.
Diakhir pertemuan, ia mengutip Surat Al-Kautsar yang artinya, Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
"Dari ayat tersebut, ada keterkaitan antara nikmat yang diberi Allah SWT dengan perintah berkurban. Atas nikmat yang telah diberikan tersebut maka berkurbanlah. Namun, ibadah kurban ini adalah “panggilan” Allah SWT, karena dalam realitasnya ada yang berkecukupan secara finansial tapi tidak berkurban," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikannya pada kegiatan rutin Ngopi (Ngobrol perkara iman) terkait pengetahuan agama di tengah pandemi Covid-19, di Gedung Aula, Bintan - Kepulauan Riau ( Kepri). Jum'at, (24/07/2020)
Ia melanjutkan bahwa terdapat dua momen penting di balik hari Iduladha yaitu, momen ibadah sunnah 10 hari bulan Dzulhijjah dan peristiwa Kurban. Dan hari ini sudah memasuki 3 Dzulhijjah, manfaatkan untuk melaksanakan ibadah sunnah.
"Seperti yang kita ketahui, jika tidak ada pandemi, orang tua kita dan umat muslim dari seluruh dunia pada saat ini sudah berada di Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, namun Allah SWT berkehendak lain dan demi kemaslahatan umat maka diputuskan tidak memberangkatkan haji tahun ini," terangnya.
"Berkaitan dengan Kurban, kita diingatkan kembali dengan peristiwa bersejarah yaitu bagaimana dulu Nabi Ibrahim As. diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail As. yang masih kecil. Namun, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, setelah diwahyukan dalam mimpi sebanyak 3 kali, ia tetap menjalankan perintahNya tersebut,"
Peristiwa ini dapat menjadi pedoman tentang bagaimana mengimplementasikan makna Kurban dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu keikhlasan, ketaatan, kepercayaan, dan sifat berserah diri kepada Allah SWT.
Diakhir pertemuan, ia mengutip Surat Al-Kautsar yang artinya, Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
"Dari ayat tersebut, ada keterkaitan antara nikmat yang diberi Allah SWT dengan perintah berkurban. Atas nikmat yang telah diberikan tersebut maka berkurbanlah. Namun, ibadah kurban ini adalah “panggilan” Allah SWT, karena dalam realitasnya ada yang berkecukupan secara finansial tapi tidak berkurban," pungkasnya.
Andi Pratama
Demikianlah Artikel Gelar Ngopi, Penyuluh PAI Kepri Mengajak Pegawai Kemenag Berkurban
Sekianlah artikel Gelar Ngopi, Penyuluh PAI Kepri Mengajak Pegawai Kemenag Berkurban kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Gelar Ngopi, Penyuluh PAI Kepri Mengajak Pegawai Kemenag Berkurban dengan alamat link https://wahkabar.blogspot.com/2020/07/gelar-ngopi-penyuluh-pai-kepri-mengajak.html