Judul : Teror Air Keras Selepas Subuh
link : Teror Air Keras Selepas Subuh
Teror Air Keras Selepas Subuh
Teror Air Keras Selepas Subuh |
Peristiwa , Jakarta - Selasa subuh, 11 April 2017, seperti biasanya Novel Baswedan menunaikan salat subuh berjamaah di Masjid Al Ihsan Kelapa Gading, Jakarta Utara yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini diketahui memang selalu melaksanakan ibadah salat subuh di masjid ini. Bahkan, ketika namanya mulai heboh diberitakan, seperti pada kasus dugaan penganiayaan pelaku pencurian sarang burung walet yang menyeret namanya, Novel tetap melakukan salat subuh berjamaah.
Namun, usai melaksanakan salat subuh pagi itu, teror tiba-tiba datang. Novel yang tengah berjalan kaki menuju rumahnya diserang sosok tak dikenal. Dua orang yang diduga pria, dengan menumpang sebuah sepeda motor, langsung mendekat dan menyiram cairan ke wajah Novel.
Cairan yang belakangan diketahui adalah air keras tersebut langsung membuat Novel kesakitan. Pandangan kabur. Sementara pelaku langsung melarikan diri meninggalkan Novel yang kesakitan dan berusaha berteriak minta tolong.
Teriakan Novel pun didengar oleh jemaah yang masih berzikir di masjid.
"Kejadian usai salat subuh kita zikir, tapi Pak Novel pulang sebelum zikir berakhir," kata Ketua RT 03 RW 10 Pegangsaan II, Kelapa Gading Wisnu Broto, kepada, Selasa (11/4/2017).
Menurut dia, jemaah sadar ada yang tidak beres ketika mendengar teriakan Novel.
"Tiba-tiba kita di masjid dengar orang kesakitan, 'Tolong... tolong... Aduh panas!' Jemaah kita saling pandang, ada yang teriak, ternyata Pak Novel, lalu satu masjid keluar semua," ujar Wisnu.
Dia melihat Novel Baswedan lari ke arah keran air wudu. Tapi, lanjut dia, Novel sempat menabrak pohon. Akibatnya, dahinya benjol.
"Pak Novel mengucurkan air wudu ke muka semua. Lalu saya bersama jamaah bawa ke masjid," ucap Wisnu.
Warga yang kemudian menyisir lokasi kejadian menemukan jejak-jejak pelaku saat melancarkan kejahatannya.
"Di TKP saya lihat-lihat sendal Pak Novel dan cangkir yang diduga buat siram air keras," ujar Wisnu.
Selain itu, terlihat bercak air keras yang disiramkan ke wajah Novel Baswedan masih membekas jelas di tempat kejadian. Bercak tersebut sampai membuat warna aspal memutih di lokasi kejadian yang hanya berjarak dua rumah dari kediaman Novel Baswedan.
Sementara, polisi yang tak lama kemudian tiba di lokasi kejadian juga langsung memeriksa sejumlah saksi dan menelusuri lokasi kejadian.
"Dari keterangan korban dan saksi, tersangka diduga ada dua orang dengan menggunakan motor matic jenis bebek," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Dwiyono di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Namun, ciri-ciri para pelaku belum diketahui persis lantaran keduanya langsung melarikan diri usai menyiram air keras ke Novel. "Usai melakukan, tersangka langsung melarikan diri menggunakan motor yang dipakai," ujar dia.
Cairan yang belakangan diketahui adalah air keras tersebut langsung membuat Novel kesakitan. Pandangan kabur. Sementara pelaku langsung melarikan diri meninggalkan Novel yang kesakitan dan berusaha berteriak minta tolong.
Teriakan Novel pun didengar oleh jemaah yang masih berzikir di masjid.
"Kejadian usai salat subuh kita zikir, tapi Pak Novel pulang sebelum zikir berakhir," kata Ketua RT 03 RW 10 Pegangsaan II, Kelapa Gading Wisnu Broto, kepada, Selasa (11/4/2017).
Menurut dia, jemaah sadar ada yang tidak beres ketika mendengar teriakan Novel.
"Tiba-tiba kita di masjid dengar orang kesakitan, 'Tolong... tolong... Aduh panas!' Jemaah kita saling pandang, ada yang teriak, ternyata Pak Novel, lalu satu masjid keluar semua," ujar Wisnu.
Dia melihat Novel Baswedan lari ke arah keran air wudu. Tapi, lanjut dia, Novel sempat menabrak pohon. Akibatnya, dahinya benjol.
"Pak Novel mengucurkan air wudu ke muka semua. Lalu saya bersama jamaah bawa ke masjid," ucap Wisnu.
Warga yang kemudian menyisir lokasi kejadian menemukan jejak-jejak pelaku saat melancarkan kejahatannya.
"Di TKP saya lihat-lihat sendal Pak Novel dan cangkir yang diduga buat siram air keras," ujar Wisnu.
Selain itu, terlihat bercak air keras yang disiramkan ke wajah Novel Baswedan masih membekas jelas di tempat kejadian. Bercak tersebut sampai membuat warna aspal memutih di lokasi kejadian yang hanya berjarak dua rumah dari kediaman Novel Baswedan.
Sementara, polisi yang tak lama kemudian tiba di lokasi kejadian juga langsung memeriksa sejumlah saksi dan menelusuri lokasi kejadian.
"Dari keterangan korban dan saksi, tersangka diduga ada dua orang dengan menggunakan motor matic jenis bebek," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Dwiyono di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Namun, ciri-ciri para pelaku belum diketahui persis lantaran keduanya langsung melarikan diri usai menyiram air keras ke Novel. "Usai melakukan, tersangka langsung melarikan diri menggunakan motor yang dipakai," ujar dia.
Demikianlah Artikel Teror Air Keras Selepas Subuh
Sekianlah artikel Teror Air Keras Selepas Subuh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Teror Air Keras Selepas Subuh dengan alamat link https://wahkabar.blogspot.com/2017/04/teror-air-keras-selepas-subuh.html